Thalut

Namaku Mochammad Salahuddin Thalut. Beberapa orang memanggilku dengan sebutan berbeda-beda. Sampai dengan menyelesaikan kuliah S1 saya di prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Jember saya biasa dipanggil Udin. Ketika mulai bekerja di Al Hikmah pada tahun 2011, teman-sejawat dan para siswa memanggilku Thalut. Dan ketika menyelesaikan studi S2 di Inggris di tahun 2016 – 2017, aku lebih dikenal dengan Mochammad.

Menjadi guru bagiku adalah sebuah jalan sunyi nan terjal. Sunyi karena pekerjaan ini adalah pekerjaan yang sangat jarang diminati. Apalagi guru di sekolah swasta. Terjal karena tantangan yang dihadapi oleh guru sangatlah berat. Tugas guru adalah tugas kenabian. Mendidik manusia agar menjadi lebih berbudi dan syukur-syukur bisa berprestasi.

Guru adalah cerminan siswa. Maka jika ingin siswa ku menjadi siswa yang giat belajar, maka aku juga harus menjadi guru pembelajar. Menulis adalah salah satu cara untuk memaksaku terus belajar. Agar tulisanku semakin hari semakin baik, maka aku harus menambah referensi dengan membaca buku. Genre apapun.

Mimpiku adalah suatu saat nanti aku bisa memiliki sekolah sendiri. Sekolah yang memenuhi kebutuhan siswa tidak hanya sekedar mengikuti keinginan pemerintah. Sekolah di mana anak-anak bisa bermain dan belajar, mengaktualisasikan diri lewat keunikan dan kemampuan mereka masing-masing.

Rasulullah bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk sesama. Nilai itulah yang berusaha terus aku pegang sebagai setitik debu di alam semesta ini. Semoga itu bisa menyelematkanku kelak di hari ketika kita sudah kembali.

Beberapa tulisan di blog ini ditulis oleh ibu dari anak-anakku, Nurul Esti Hidayati. Seorang ibu rumah tangga yang penuh dedikasi. Hobinya memasak dan window shopping di market place seperti tokopedia dan shopee. 😀