
Baru saja tas kerja saya tempatkan di lemari kerja. Seperti pagi-pagi sebelumnya ketika komputer kantor saya nyalakan hal pertama yang saya kerjakan setelah itu adalah membuka email dan to do list. Selang beberapa menit tiba-tiba kepala kantor memasuki ruangan saya dan meminta saya untuk ikut uji kepatutan dan kelayakan untuk menjadi wakil kepala sekolah di SMP Al Hikmah Batu. Singkat cerita saya lolos dan harus bekerja dengan pimpinan baru saya ustad Dony Wijaya.
Saya tentu masih ingat tugas pertama yang diberikan ustad Doni kepada saya yaitu untuk membantu beliau merumuskan tagline sekolah. Secara umum tagline Al Hikmah adalah “Berbudi dan Berprestasi”, tetapi masing-masing unit di bawah Al Hikmah memiliki tagline yang menjadi ciri dari sekolah tersebut namun tidak lepas dari kerangka Berbudi Berprestasi.
Sudah sejak lama saya ingin merubah paradigma bahwa sekolah tidak seharusnya berorientasi pada hasil tetapi pada proses. Karena objek sekolah adalah manusia, tentunya hampir mustahil menghasilkan manusia yang memiliki kompetensi dan kemampuan yang sama satu dengan lainnya. Maka orientasi kita harus diubah menjadi orientasi proses atau layanan. Karena proses dan layananlah yang bisa kita jaminkan kepada wali murid yang menitipkan anak-anaknya kepada sekolah. Sekolah tidak bisa menjamin bahwa anak yang menyelesaikan belajarnya akan menjadi anak yang memiliki sifat dan karakter a,b,c dan d serta berkompetensi a,b,c dan d. Ada banyak faktor mulai dari lingkungan di luar sekolah, lingkungan di dalam sekolah itu sendiri, background anak, hingga masalah pemenuhan gizi.
“Tagline kita harus menggambarkan proses pendidikan kita ustad, bukan profil lulusan. Mewakili tentang apa-apa yang akan kita berikan kepada anak-anak. Menggambarkan ikhtiar mulai dari cleaning service hingga level pengurus yayasan. Saya rasa “Mengasuh dengan Nilai-Nilai dan Kesalihan” adalah tagline yang pas. Pengasuhan merupakan bagian utama dari sekolah berbasis asrama. Nilai-nilai bermakana kebaikan-kebaikan yang bersifat universal. Sementara itu kesalihan bermakna ketaatan dalam sisi religiusitas. Hal-hal itulah yang harus dimiliki dan dijalankan oleh SMP Al Hikmah Boarding Life Batu. Dan nantinya jauh lebih mudah menterjemahkan tagline itu dalam proses pendidikan yang akan kita kembangkan, daripada tagline-tagline yang menggambarkan profil lulusan.”
Ditengah-tengah penjelasan saya, ustad Doni memotong pembicaraan dan memberikan saran bahwa karena kita sudah terlanjur menyepakati nama sekolah dalam format bahasa Inggris maka beliau meminta saya untuk mengubah tagline tersebut ke dalam bahasa Inggris. Sejak hari itu kami menyepakati bahwa “Nurturing with Values and Piety” menjadi tagline sekolah kami.
Sejatinya kami di sekolah hanya bisa berikhtiar semaksimal mungkin, lewat proses pengasuhan yang kami jalankan di sini. Proses itupulalah yang senantiasa saya jelaskan ketika ada orang tua dan wali murid yang hendak menitipkan anak-anak mereka kepada kami. Proses itu pulalah yang bisa dilihat, dipantau, disaksikan, hingga dikritisi oleh para orang tua yang menitipkan anak-anak mereka ke sekolah kami. Tentang hasil, bagi kami Allah jauh lebih berhak atas itu semua.
Ya muqallibal quluub tsabbit qalbi alaa diinik.
Selamat Ustadz Thalut semoga bisa mengemban amanah ini dg baik serta bisa membuat SMP Al hikmah Batu lebih maju dan sukses lg.
SukaSuka