Menara

Menara adalah salah satu hal menantang untuk ditaklukan ketika masih seusia sekolah dasar. Saya mengenyam pendidikan dasar di MI Darun Najah, sebuah sekolah islam kecil di kota Banyuwangi. Sekolah saya memiliki masjid. Masjidnya, memiliki sebuah menara. Tidak semua anak berani untuk menaklukkan menara tua itu. Selain gelap, beberapa anak tangga sudah keropos, dan jika tidak berhati-hati saya bisa terjatuh. Celah-celah ventilasi di menara dipenuhi dengan sarang burung gereja dan burung walet, tak ayal, bau kotorannya membuat anak-anak yang masuk ke sana harus menahan nafas dari awal masuk hingga sampai di puncak. Untuk masuk ke sana, syarat yang paling utama adalah dengan tidak meminta izin kepada guru atau orang tua, karena jika mereka tahu, pasti izin tidak akan diberikan. Saya sendiri orang yang takut dengan ketinggian. Namun, saya termasuk salah satu anak yang berhasil sampai di puncak. Meskipun kaki saya gemetaran. Tantangan masa kecil itu terbayarkan lunas, ketika saya sudah sampai di puncak menara, saya bisa menyaksikan keindahan pulau Bali dari sana.

Beberapa tahun setelah itu, sebuah menara berdiri megah beberapa meter di belakang rumah. Menara yang begitu dekat dengan tempat di mana plasenta saya setelah lahir dikuburkan. Meskipun dekat, namun menara ini tidak pernah saya taklukkan. Ia lebih tinggi dari menara masjid Darun Najah. Ialah menara pemancar radio swasta VIS FM. Kala itu saya berimajinasi, seandainya saya bisa menaklukkan menara itu dan sampai dipuncaknya, tentunya aku akan melihat dunia lebih luas lagi. Mungkin tidak hanya pulau Bali, tetapi juga aku bisa melihat pulau-pulau lainnya.

Masing-masing menara tentunya memiliki fungsi yang berbeda. Tapi bagi saya di masa kecil, ia merupakan tempat yang tepat untuk melihat dunia yang lebih luas. Bisa jadi, mimpi-mimpi saya saat ini berasal dari masa kecil saya kala itu. Meskipun seiring waktu berganti, saya tidak menyadarinya. Dan semakin tinggi menara yang pernah saya taklukkan maka semakin besar pula bagian dunia yang ingin saya singgahi. Ada hal penting yang baru-baru ini saya sadari ketika kita sudah sampai di puncak menara, hal ini tidak aku rasakan di kala masih kecil dulu, kita, manusia tampak begitu kecil dari atas sana.

Tinggalkan komentar