Beberapa waktu yang lalu saya harus ditinggal oleh Nurul untuk sementara waktu, kurang lebih satu minggu. Dia diminta oleh ibu mertua untuk menemani beliau di sebuah acara penting di daerah Serang, Banten. Bernama Reuni. Saya sempat menggoda Nurul salah satu alasan saya memperbolehkannya menemani ibu adalah untuk menjaga agar cinta lama ibu mertua tidak bersemi kembali. (Ngapunten Bu, niki cuman bercandaan)
Reuni sendiri berasal dari bahasa Inggris reunite yang berarti menyatukan kembali. Maksudnya adalah sebuah acara dimana kita bisa bertemu dengan teman-teman lama kita semasa SD, SMP, SMA, dan Kuliah. Saya sendiri belum pernah menemukan kasus Reuni TK. (Adakah dari kalian yang masih ingat dengan guru TK nya?) Biasanya dalam acara ini juga diikuti oleh acara charity. Menyumbang sesuatu kepada almamater, atau kepada guru, bisa juga sedekah kepada teman yang membutuhkan.
Pada intinya Reuni adalah acara yang baik dari sisi sosial maupun spiritual. Bagaimana tidak, selain mempererat silaturahmi, acara ini juga bisa menjadi wadah untuk menggalang dana untuk disumbangkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Tapi kita harus menjaga niat, karena tidak sedikit dari mereka yang menggagas maupun ikut reuni hanya untuk menunjukkan kesuksesan karirnya, ini salah satu kasus yang mungkin banyak terjadi.
Pada satu reuni, kita akan melihat perubahan dari teman-teman kita yang dulu. Dulu kurus sekarang gemuk. Dulu ingusan sekarang macho. Dulu biasa-biasa aja menjadi cantik ruarrr biasssah. Dulu belum berhijab sekarang sudah berhijab. Dulu paling suka minta ditraktir karena belum punya uang, kini menjadi boss yang mentraktir karena uangnya sudah banyak. Dulu masih muda ganteng, sekarang sudah tua ompong. Dan masih banyak lagi perubahan-perubahan yang lainnya.

Foto : 4 tahun yang lalu, Reuni Alumni SMPN 1 Giri tahun lulus 2003 sebagian laki-laki menemukan jodohnya pada acara ini.
Terkadang karena beberapa alasan, seseorang merasa malu untuk tidak hadir dalam sebuah acara reuni. 7 dari 10 dari mereka yang tidak hadir adalah karena alasan sosial ekonomi. Bukan karena dia tidak punya uang untuk membeli tiket datang ke acara tersebut, tetapi ada rasa malu karena dia merasa belum sesukses teman-teman lainnya dalam berkarir. Dia malu ketika semua teman-temannya datang ke venue dengan menggunakan mobil, dia datang menggunakan sepeda motor. Dan masih banyak alasan lainnya yang menghalangi dia untuk hadir di sebuah acara reuni. Untuk kasus seperti ini saran saya hanya satu, “Jemput Paksa”.
Reuni juga bagus bagi para Jomblo. Reuni sebagai ajang untuk mencari jodoh. Dan ini juga menjadi alasan yang mendominasi dan menyemangati untuk segera tahu apakah gebetan di masa SMP atau SMA dulu masih single atau sudah double bahkan triple. Meskipun sudah ada berbagai macam media sosial semisal facebook, twitter, instagram, atau ask.fm untuk ngepoin gebetan semasa sekolah, tapi kurang afdol jika belum bertemu langsung dan melihat ekspresinya ketika kita bertanya kapan nikah sambil berharap ia menjawab masih belum ada calonnya. Dan jangan berharap banyak, berharap hanya kepada Allah saja untuk agar Dia memberikan jodoh terbaik. Tapi ingat, yang ini hanya untuk jomblo saja.
Hal yang paling banyak dibahas dalam sebuah acara reuni adalah tentang kenangan. Kadang kita baru sadar dan malu atas apa yang kita kerjakan di masa lampau. Yang mengkhawatirkan, terkadang kita lupa sampai sampai bahasannya mendekati gibah. Maka jika demikian harus ada yang mengingatkan agar reuni tak berbuah dosa.
—————————————————————————————————
4 tahun yang lalu, setelah hari raya Idul Fitri, aku menghadiri acara reuni alumni SMP Negeri 1 Giri. Lokasinya di sebuah cafe di belakang rumah sakit swasta di Banyuwangi. Aku bertemu Nurul. Dan itu menjadi sebuah awal dari cerita baru. Karena aku tidak lagi banyak bercerita tentang aku sjak saat itu, tapi bercerita tentang kita.