Singapore (Part 3): MRT dan bunc@radius hostel

ah… akhirnya tibalah kita di Terminal 2 Bandara Changi.

Setelah keluar dari Sky Train kami ikuti saja terus petunjuk yang mengarahkan kita ke “train”. Train di sini berarti MRT atau Mas Raden Toyib… hehehehe… bukan itu berarti Mass Rapid Transportation. Seperti kereta api tapi dijalanin ama komputer dan bisa mengangku orang banyak.

Untuk mempermudah transportasi kami selama di Singapura, atas saran google juga, kami akhirnya memutuskan membeli Singpaore Tourist Pass atau biasa disebut STP. Untuk lebih detilnya kalian bisa cek langsung di sini.

DSCF1157

Saya beli STP Plus seharga 30 dollar singapura. Dengan harapan kami bisa naik Bumble Jet dan Funvee. Makhluk apakah mereka? Nanti akan kami ceritakan.

Setelah membeli STP dan mendapatkan peta MRT di Singapura. Kami menentukan tujuan kami ke hotel tempat kami menginap. Yaitu bunc@radius. Lokasinya ada di Little India. Oleh karenanya kami mengambil MRT jurusan Tanah Merah untuk pindah kereta ke Jurusan Little India. Ini pertama kali naik tranportasi masal yang canggih. Biasanya kalau naik kereta api, kami harus membeli tiket dan tiket itu akan di cek oleh mulai dari satpam stasiun hingga bapak kondektur kereta api. Tapi di sini kita cuku tap kartu STP ke gerbang masuk kemudian gerbang akan membuka secara sendiri.

Keretanya bagus bersih dan rapi. Bagi saya ini semacam KRL kalau di Jakarta. Bedanya di MRT tidak ada masinisnya. Dan jalannya juga relatif lebih cepat. Dalam hitungan menit kami sudah tibah di Tanah Merah. Sayang kami tidak mendengarkan suara mbak-mbak operator yang mulai harus kami akrabi saat itu. Seharusnya kami turun di pintu sebelah kiri. Tapi sayangnya kami malah salah dengan turun di sebelah kanan. hehehehe… wal hasil kami harus naik turun tangga stasiun MRT guna pindah ke jalur MRT yang menjadi tujuan kami.

Beberapa menit kemudian MRT kami tiba. Kami menaikinya. MRT itu membawa kami ke spot pertama kami. Little India. Kenapa dinamai Little India, karena memang banyak orang India yang tinggal di sini, dan hampir semua yang dijual khas tanah hindustan. Dari makanan kari, manisan, laddhoo. Hingga baju Sari dan perhiasan-perhiasan. Dan hampir. Kami pun menjumpai gambar-gambar artis India yang sudah tidak asing di sepanjang jalan.

DSCF1158

Setelah jalan sekitar 10 menit dan mencari-cari letak tempat peristirahatan kami. Finally, we found it. Bunc@Radius Hostel. Kami masuk, menyerahkan bukti pemesanan kamar dan data diri kami. Dan ternyata… deng… dong…. kami baru bisa check in di atas jam 2.

Kami duduk-duduk sebentar sambil mengisi botol minum kami. Kami mengobati dahaga kami. Waktu masih menunjukkan puul 10.00 waktu Singapura. Artinya baru 4 jam lagi kami boleh check in. Kami mengatur agenda kami untuk memanfaatkan waktu 4 jam ini.

“Bagaimana kalau kita keliling kawasan Little India?” Kata Nurul

“sambil kita cari jajanan khas sini?” tambahnya.

“OK… berangkat.” jawabku.

Setelah mengambil kamera paspor dan dokumen perjalanan dari ransel kami. Kemudian kami menitipkan ranselnya ke petugas hotel. Kami keluar. Menikmati Hindustani’s Land of Singapore.

Tinggalkan komentar