Titik Awal

Assalamulaikum

Surabaya, kota yang penuh gairah dan semangat. Menjadi titik awal ketika kami (Mochammad dan Nurul) memutuskan untuk menjadi teman serumah, lebih tepatnya se-atap, atau paling pas sekamara. Karerana ketika memutuskan untuk berumahtangga, kami hanya mampu menyewa sebuah kamar kecil disebuah kos-kosan di jalan Karah no.29 Surabaya.

Dari kamar kecil inilah sepertinya mimpi-mimpi itu dimulai. Dari kamar kecil di kota besar inilah titik awal perjalanan kami. Dan dari ayat ini kami mendapatkan semangat itu.

Sekedar perkenalan dari kami:

Untuk saat ini aku merupakan pengajar bahasa Inggris di salah satu sekolah swasta di Surabaya. Sedangkan istriku, aku biasa memanggilnya “nona” memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai analis kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Banyuwangi (Kami berdua aseli lare Osing – Banyuwangi). Dia memilih untuk terjun ke dunia bisnis. Bisnis apa? Biarlah kalian penasaran. Yang jelas halal dan barakah.

Titik awal ini kami menancapkan mimpi untuk mampu berkeliling dunia. Dengan apapun caranya yang penting dengan jalan-jalan yang dibenarkan Allah. Prinsipnya “Dengan jalan-jalan yang diridhai Allah, kami akan jalan-jalan keliling dunia.” Bukankah hidup ini juga sebuah perjalanan kawan?

Kemanapun rutenya, apapun rencana perjalannya, yang kami yakin ada satu kaidah “Ketika kami berani berjalan untuk mengunjungi tempat-tempat baru, ada ilmu baru yang akan kami dapat ada teman baru yang akan menjadi sahabat.”

Inilah perjalanan kami… inilah sebuah safar„, inilah sebuah perjalanan tanpa nama…

Salam perjalanan… 🙂

Tinggalkan komentar