Purwodadi & Wonosari on Vacation

Pagi itu,29 Mei 2014, aq dan Mohammad-ku traveling lagi. Yeayy… tapi kali ini ada sesuatu yang beda, kita punya teman baruu… si mungil Fujifilm X20 🙂 .

Awalnya kita jalan tanpa tujuan. Aku sih ngikut aja apa kata pak supirku yg caem 😉 dan dibawanyalah aku ke stasiun Sidoarjo. Eitss…jangan kira kita akan jalan2 naik kereta, karena disana kita cuma numpang parkir untuk waktu yang sangaattt lama. 5 menit hahahaa… Rencana sih emang mau naik kereta komuter,aku kan belum pernah,jadi mas ngajak jalan-jalan naik itu. Tapi pas liat antrian tiket, mas langsung ajak balik. Panjangnya mengalahkan choki-choki… :D.

Perjalanan pun dilanjutkan. Jalaaann (baca:naik motor) teruss ke timur raya. tiba-tiba sampailah kita di Kebun Raya Purwodadi. Dari tampilan luarnya sih menarik. Tiket masuk juga gak mahal-mahal amat, Rp.14.000 untuk kita berdua. Di depan gerbang masuknya ada banyak penjaja makanan. Yang paling menarik hati adalah penjual manisan mangga hemm… yummi.. dan mas membelikannya untukku asiikkk…. I love u mas 🙂 .

Setelah membeli manisan dan tiket, kitapun masuk ke dalam Kebun Raya Purwodadi. Kebunnya luas bingiitt..hampir mirip hutan mini. Karena begitu luasnya, kita hanya berjalan di jalan utama saja. Makin kedalam ternyata makin banyak orang, mulai dari yg berdua-duan hingga yang outbond rame-rame. Seru juga liat mereka bermain. Namun sayang pemandangan yg menyegarkan ini dirusak oleh banyaknya sampah yang berserakan. Ahh… Indonesiaku„kapan kau akan bersih dari sampah. Inilah sebabnya aku dan suami selalu giat menerapkan disiplin sampah. Jika ingin berubah, rubahlah dari diri kita sendiri. Begitu semboyan kita hehe.. :). tak lupa kita mengabadikan momen2 ini dengan X20 dan tongsis baru hahaa… bukan tongsis sih, tripod yang dijadikan tongsis benernya :D.

Ketika hendak beranjak pulang, tiba2 lewatlah kereta kelinci dan berhenti tepat d depan kita. Iseng2 tanya harga tiketnya ke kondektur, hanya Rp. 5.000/orang. Berkelilinglah kita dengan kereta kelinci.. ternyata ada taman kaktus,bougenvile dll. yang tidak bisa kita lihat saat kita berjalan tadi. Puas berkeliling dan ber’narsis’ ria kitapun pulang, namun sebelum keluar kita mampir dulu beli cilok. Tidak lupa membuang bungkusnya di tempat sampah 🙂

Perjalanan tidak berhenti sampe disini. Mas supir melajukan motor andalannya terus ke arah Malang. Sempat akan ke Museum Angkut Malang namun tak jadi. Kita belok menuju desa Wonosari, Lawang. Kata mbah google disana ada agrowisata gitu.

Udara sejuk mulai terasa saat kami memasuki desa wonosari. Setelah nyasar dikit akhirnya nyampe juga di tempat tujuan. Ternyata ini adalah wisata kebun teh beserta pabriknya. Hamparan hijau yang membentang menyejukkan hati kala memandang (hihii… nulisnya begaya dikit). Oiya.. untuk masuk ke agrowisata ini kita dikenai biaya Rp.26.000. agak mahal sih„ tapi disana kita bisa melihat para pegawai pabrik teh bekerja. Lumayanlah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman. Sayang waktu kami kesana pabrik sedang tutup :(. Kamipun hanya bisa berkeliling dan berphoto-photo di area kebun teh. Hari makin terik,energi mulai berkurang dan X20 pun telah ngedrop. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

Tapi..tapi..tapi..sebelum pulang ke rumah, mampir dulu ke Bakso Cak Ronto. Panas2 maem bakso pedes.. hmmm… mhanthaff… ini bakso bukan sembarang bakso, bakso ini langganannya guru2 Al Hikmah (temen2nya mas kerja). Kata mas, tiap Al Hikmah ada acara di Malang, pasti mampir ke warung ini. Warungnya gak gede, Cuma warung biasa di pinggir jalan, tapi rasanya boleh di adu ama bakso2 yang ada di Mall2 gede.

Sekian traveling kita kali ini„ masih ada banyak lagi traveling seru yang akan kami lakukan dan akan kami abadikan melalui tulisan-tulisan tumblr ini. Insya allah 🙂

*) Nurul – Istrinya Mohammad

Tinggalkan komentar